Thursday, November 10, 2011

Technology; Make people together? or apart?

Kemajuan teknologi saat ini sangat pesat. Handphone membuat jarak jauh terasa dekat. Blackberry yang saat ini sedang digandrungi pun bisa membuat kita merasa ramai walaupun dikala sendiri. Tapi benarkah itu semua membuat kita satu sama lain menjadi dekat? atau mejauh?

Saya teringat kata-kata orang tua saya yang ketika sedang makan suka menyindir saya yang menaruh Balckberry saya disamping saya yang terkadang seskali melirik BB ketika lampu merah berkelap-kelip. Papa bilang, "kaya' menteri aja sih ni Ghina sibuk banget kayaknya nungguin kabar." Saya pun terkadang kesal karena saya merasa BB itu penting untuk saya yang mahasiswa ini untuk terus mendapatkan kabar atau info dari teman-teman ketika ada make up class atau berita dadakan lainnya. Namun sekarang ini saya menajdi sadar, kalau ternyata Blackberry itu hanyalah sebuah pelarian. Ya, pelarian untuk merasakan keramaian dikala sedang sendiri. Sama halnya dengan internet yang tetap membuat kita sibuk, padahal seharusnya waktu belajar.

Saya merasakan itu ketika saya dan teman-teman atau bahkan pacar sedang berkumpul di satu meja. Tadinya memang kami sedang mengobrol suatu hal, namun tiba-tiba saja entah datang dari mana BB pun terlihat dan mengalihkan perhatian sebagian dari kami. Obrol pun terhenti dan kami semua asik memainkan BBnya masing-masing. Di situ saya tersentak dan merasa kenapa saya mengobrol sendiri, dan bahkan lebih parahnya lagi merasa sendiri padahal sedang bersama yang lain. Hal yang sama terjadi dengan pacar saya. Kami yang seharusnya menonton tv bersama dan bersebelahan ternyata malah asik dengan kegiatan masing-masing. Saya yang saat itu sedang menonton tv dan tertawa dan mencoba untuk mendiskusikan sesuatu kaget ketika saya menengok ke belakang ternyata pacar saya sedang asik bermain game di laptopnya. Berulang kali saya meminta untuk mempause tapi hal itu tetap terulang lagi ketika saya nengok ke belakang. Saya kesal dan yah akhirnya membiarkan saja. Terserah lah. Sebenarnya ini terjadi hanya beberapa jam sebelum saya menulis ini. Yah curhat sedikit lah.

Semuanya membuat saya berpikir, haruskah kita bersyukur akan kemajuan teknologi yang ada pada saat ini? Haruskah kita selalu bertopang pada BB, laptop, iPad, dan segala macam bentuk elektronikal komunikasi yang kita punya? Apakah alat-alat tersebut akan menggantikan posisi teman, best friend, pacar, keluarga, atau bahkan diri kita sendiri?

No comments: